FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA SARAK MATUA KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2022

Authors

  • Mawaddah STIKes Namira Madina

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan dalam masalah gizi dan tumbuh kembang anak di Indonesia. Stunting di desa Sarak Matua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2022 sebesar 41.4 %. Prevalensi stunting di desa Sarak Matua sebesar 38,6 %. Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari DPPKB dan data primer melalui wawancara. Variabel yang diteliti meliputi pengetahuan ibu,Pola asuh, sosial ekonomi, akses sanitasi dan pemberian ASI eksklusif.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 sampel. Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadianstunting adalah pengetahuan ibu p-value 0.015 ( 95 % CI 0.562-1.772) , Pola Asuh Ibu p value 0.034 ( 95% CI 0.337-2.374), sosial ekonomi dengan p value 0.022 ( 95 %CI 0.347- 2.778) dan pemberian ASI ekslusif p value 0.018 ( 95% CI0.138-
1.571). Variabel yang tidak berhubungan Akses sanitasi dengan p value 0.716 ( 95% CI 0.339-2621). Hasil analisis multivariat pengetahuan ibu memiliki risiko paling tinggi terhadap kejadian stunting (p=0,035 OR=4.458) (95% CI 0.562-1.772). Pengetahuan Ibu merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan kejadian stunting pada Balita. Pengetahuan penting peranannya dalam menentukan asupan makanan. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap perilaku dan pola asuh dalam memilih makanan yang akan berdampak pada asupan gizinya.

Downloads

Published

2022-06-30

Issue

Section

Artikel